SMANJANews.com -- Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong melalui Bidang Diklamen  menggelar Lomba Debat Bahasa Indonesia SMA/SMK Tingkat Kabupaten, pada hari Selasa 08 Maret 2016, Pkl. 09.00-14.30 WITA, di Aula Dinas Pendidikan Kab. Tabalong. 
Bapak Rosdia Noor, mengatakan, lomba debat ini dilaksanakan dalam upaya untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Bahasa Indonesia pada generasi muda dan sebagai ajang untuk mengekspresikan jati diri masing-masing peserta serta untuk menyeleksi peserta terbaik sebagai perwakilan Tabalong dalam Lomba Debat Tingkat Provinsi nantinya.

Lomba debat ini diikuti oleh 10 perwakilan sekolah tingkat SMA/SMK se Kabupaten Tabalong, selanjutnya juri melakukan pengkategorian lomba yaitu untuk tingkat SMA dan SMK dipisahkan. Juri lomba debat kemudian menjelaskan kriteria penilaian dan mekanisme debat yang akan dilaksanakan.

Lomba diawali dengan pengundian nomor urut peserta yang akan tampil yang diwakili oleh masing-masing guru pendamping, dimana SMANJA sebagai tim Pro diwakili oleh Bapak Kasno, S.Pd.M.Pd, dan mendapatkan nomor urut 1 yang akan berdebat melawan SMAN 1 Tanta sebagai tim Kontra.
Sebagai penampil pertama, terlihat jelas kegugupan dan kegelisahan dari masing-masing peserta karena sama sekali belum mengetahui seperti tata cara debatnya seperti apa. Mosi yang di perdebatkan adalah " Mulai punahnya permainan tradisional akibat tergerus modernisasi". Mosi ini menjadi topik yang cukup menarik karena SMANJA sebagai Tim Pro mengemukakan argumentasi-argumentasi yang cukup kuat sehingga cukup menyulitkan tim lawan dalam medebatnya. Tim SMANJA sendiri diwakili oleh Abdullah Muchye (XI IPA), Putry Mukhlis (XI IPS) dan Saidatun Nadia (X1). Diawal debat sempat terjadi miskonsep antar peserta terhadap prosedur lomba, sehingga juri menyatakan harus diulang lagi. Akhirnya dengan tetap mempertahankan argumen bahwa Tim SMANJA setuju akibat globalisasi berdampak pada terancam punahnya permainan tradisonal, berhasil mengalahkan tim dari SMAN 1 Tanta. 
Pada sesi semi final yang menarik perhatian adalah Tim Debat dari SMAN 1 Tanjung yang tampil memukau dengan argumen-argumen yang kuat serta didukung dengan bukti-bukti yang lengkap berhasil melaju dengan mulus. Akhirnya, tiba saat yang menentukan yaitu pengundian nomor urut peserta babak semifinal yaitu SMANJA, SMAN 1 Tanjung, dan SMAN 2 Tanjung, karena peserta hanya tiga, maka dewan juri membuat tiga undian yaitu 0, 1, 2, peserta yang mendapatkan nomor urut 1 dan 2 akan salaing berhadapan sedangkan nomor urut 0 hanya menunggu lawan di semifinal. selanjutany SMANJA dan SMAN 1 Tanjung saling berhadapan untuk medebatkan mosi "  Kemenangan Budi Gunawan menuju pelemahan KPK"  dimana SMANJA sebagai tim Kontra sedangkan SMAN 1 Tanjung sebagai tim Pro. Lagi-lagi Tim SMAN 1 Tanjung tampil memukau dengan mematahkan setiap argumen dari tim SMANJA akhirnya mereka pun berhasil masuk final dan di final dengan mudah mereka menaklukkan tim dari SMAN 2 Tanjung untuk tampil sebagai jawara dalam lomba tahun ini. Sedangkan SMANJA harus puas di posisi juara III.
 
Dalam lomba debat ini, Dewan juri melakukan evaluasi secara langsung terhadap peserta lomba, sebagai mana yang disampaikan oleh Bapak Gusti dan Bapak Abdi, bahwa sebagian besar peserta masih dominan menggunakan bahasa daerah daripada bahasa indonesia, gestur kurang, intonasi artikulasi dan masih banyak lagi kekurangan yang harus diperbaiki oleh para peserta.

Diakhir kegiatan, dewan juri mengumumkan perwakilan Kabupaten Tabalong dalam lomba debat tingkat propinsi adalah 2 orang dari tim SMAN 1 Tanjung dan 1 orang dari tim SMAN 1 Kelua.
Selamat untuk para juara, buat Tim SMANJA maju terus, semangat dan terus belajar, mudahan tahun depan kita bisa berjaya.
Bravo SMANJA....
Salam Kreatif, Siiip, dan Gaul 

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Top