Liputan 6 Terkini - Ketika
Nabi Sulaiman AS tengah berbaring, ada seekor semut berjalan di
dadanya. Kemudian ia ambil semut itu dan dilemparnya jauh.
Dengan marah, semut itu berkata, “Wahai Nabi Allah, mengapa kau lempar aku begitu keras?” ucap semut dengan nada tinggi.
“Apakah
kamu lupa pada hari kiamat nanti kamu akan berdiri di hapanan Pencipta
segala kerajaan, yaitu Tuhan langit dan bumi, yang Mahaadil, yang
mengambil hak orang yang dizalimi dari orang yang menzaliminya?”
lanjutnya.
Mendengar kata-kata dari semut itu, Nabi Sulaiman AS pingsan. Selang beberapa saat Nabi Sulaiman AS siuman.
“Maafkanlah sikap zalimku terhadapmu tadi.” Ucap Nabi Sulaiman AS sambil memandang kearah semut.
“Aku akan memaafkan perbuatanmu tadi dengan tiga syarat.” Jawab semut.
“Sebutkan ketiga persyaratanmu tersebut!” ujar Nabi Sulaiman AS dengan sungguh-sungguh.
“Baiklah! Syarat pertama bagimu,
jangan kau tolak orang yang meminta kepadamu. Sesungguhnya orang yang
meminta kepadamu adalah sedang meminta karunia Allah, maka janganlah
sampai kamu cegah karunia Allah kepada makhlukNya.” Ucap semut.
“Sedangkan
syarat yang kedua, jangan tertawa berlebih-lebihan sehingga kamu
terlena dengan dunia dan menyangka bahwa kamu telah menjalani semua
tugasmu dengan baik di dunia ini, sehingga hatimu menjadi keras,
sedangkan kamu telah dimuliakan Allah dengan diberikan kerajaan yang
besar.” Tambahnya.
“Dan yang terakhir, jangan sampai
kedudukanmu ini mengahalangimu untuk menolong orang yang meminta
pertolonganmu.” Pungkas semut.
“Insya Allah, semua persyaratanmu itu akan aku jalani.” Jawab Nabi Sulaiman AS dengan sepenuh hati.
“Jika begitu aku maafkan kau.” Ujar semut membalas perkataan Nabi Sulaiman AS.
Sumber : www.pedomanmuslim.com
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.