Sekolah digital merupakan program yang mencanangkan kegiatan kolaborasi antar sekolah (ulangan bersama) dengan penggunaan fasilitas TIK serta peningkatkan kompetensi pembuatan bahan ajar berbasis digital. Kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis digital menjadi sesuatu kebutuhan pendidik dan peserta didik ditengah berkembangnya perangkat teknologi informasi dan konten aplikasi yang mendukung pembelajaran dengan pola integrasi sosial.
Konsep
yang dikenal dengan sebutan E-Learning
ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke
dalam bentuk digital, baik secara isi (contents)
dan sistemnya. elearning merupakan pondasi utama dalam penggembangan
Sekolah Digital (Seamolec, 1:2016).
SMAN 1 Jaro merupakan salah satu sekolah modeling untuk menerapkan Sistem Digital dalam proses belajar mengajarnya pada tahun ajaran 2016/2017 ini. Untuk itu Ibu Dra. SUMINI, M.Pd selaku Kepala sekolah menginstruksikan kepada Wakasek Kurikulum Bapak KASNO, S.Pd.M.Pd dibantu oleh Wakasek Kesiswaan Bapak EDI SUCIPTO, S.Pd.I, serta beberapa guru yang telah selesai mengikuti Diklat Digital Class pada bulan Juni yang lalu untuk segera melakukan persiapan-persiapan baik teknis maupun non teknis untuk suksesnya program ini di SMAN 1 Jaro. Adapun upaya yang telah dan akan dilakukan oleh Tim IT Digital Class SMAN 1 Jaro adalah sebagai berikut :
Merupakan program pembuatan bahan ajar
digital oleh seluruh peserta didik yang tergabung dalam nominator kompetisi IT
Kreatif. Nominator ini di pilih 50% dari peserta kompetisi yang sudah teruji
kelayakan untuk menjadi nominator. Nominator ini selanjutnya disebut Duta Seamolec yang menjadi Tim Koordinator Sekolah Digital untuk
menggembangkan bahan ajar dan aplikasi berbasis digital diwilayah setempat.
Melaksanakan Tahapan Program Sekolah Digital ini yang di bagi menjadi
empat 4
segmen,
a. e
School
pada tahap
ini sekolah memastikan untuk penyediaan infrastruktur dan sarana digital
meliputi :
·
Akses
Internet
Ketersediaan akses internet pada tiap penyelenggara modeling sekolah
digital adalah sangat vital. Internet berfungsi untuk memberikan akses belajar
dan transfer informasi secara cepat kepada peserta didik dengan pengawasan pendidik.adapun untuk kebutuhan minimal
internet bagi sekolah digital adalah minimal 1Mbps/ kelas.
Hal lain yang disiapkan
adalah website khusus Sekolah digital yang berisi Informasi, promosi, kegiatan
dan komitmen IKK.
·
Perpustakaan
Digital (eLibrary)
Perpustakaan digital merupakan sarana yang memberikan fasilitas bahan
ajar digital (ebook), video pembelajaran dan aplikasi pendukung kegiatan
belajar mengajar.
·
Laboratorium
Komputer / Multimedia
Laboratorium komputer dalam modeling sekolah digital berfungsi sebagai
media untuk membuat bahan ajar digital untuk konten pembelajaran.
·
Kelas Digital
Kelas digital adalah kelas yang empunyai
sistem kelas yang terintegrasi (wifi, LCD, komputer, jejaring internet, kamera
untuk kelas, guru) dan wajib
menerapkan kelas digital ≥40 jam/minggu dalam pembelajarannya.
·
Kiosk
Komputer
Kios komputer adalah komputer khusus yang disediakan di beberapa spot
strategis sekolah (diluar lab) untuk akses cepat peserta didik terhadap sumber
belajar.
b. Training
Merupakan tahapan Modeling Sekolah Digital dengan pelatihan untuk
penyiapan SDM Pendidik, Mahasiswa dan Siswa.
Pelatihan ini dapat dilaksanakan dalam satukali waktu selama 4-5 hari yang akan
dilatih oleh Trainer dari Seamolec. Pihak
Koordinator Sekolah Digital setempat diharapkan sudah mendapatkan dukungan dari Pemkot/Pemkab sebelum pelatihan dari Seamolec
berlangsung.
Bentuk dukungan dari Bupati Tabalong dalam Modeling Sekolah Digital adalah
Bupati memberikan himbauan kepada Disdik beserta seluruh jajaran Sekolah untuk
mengikuti UDJ (ulangan dalam jaringan) antar sekolah atau Kompetisi IT Kreatif
Piala Bupati Cup. Tujuan Kompetisi IT Kreatif tersebut untuk melatih
kecakapan siswa dalam penguasaan teknologi informasi berbasis digital dan menyiapkan
konten aplikasi untuk pembelajaran digital (Sekolah Digital) secara masal.
Materi pelatihan dalam persiapan modeling sekolah digital meliputi : Pengarahan persiapan modeling sekolah
digital (kesiapan sekolah/pendidik/siswa dan pelaksanaan kompetisi IT
Kreatif), Pembuatan bahan ajar digital
(eBook), Pemanfatan Kelas Maya - Sosial Learning (Edmodo) untuk
pembelajaran kolaborasi dan Pembuatan aplikasi instan berbasis android (app inventor). Berikut ini panduan untuk
pelatihan guru, mahasiswa dan siswa.
·
Pelatihan
Guru
Koordinator/Penyelenggara Pelatihan mengundang perwakilan guru TIK SMP/SMA/SMK
dalam wilayah setempat untuk mengikuti pelatihan. Peran pendidik adalah sebagai pembimbing peserta didik untuk
persiapan UDJ atau kompetisi IT Kreatif dalam menghasilkan konten aplikasi berbasis
android serta meningkatkan mutu kualifikasi tenaga pendidik agar semakin
meningkat.
Pendidik yang mengikuti pelatihan adalah Guru pengampu mapel TIK dan
diutamakan Guru Muda
·
Pelatihan
Mahasiswa
Pelatihan ini memfasilitasi Mahasiswa pada wilayah setempat untuk
mengikuti pelatihan pembuatan aplikasi android bersama Guru dan Siswa.
Peran mahasiswa setelah mengikuti pelatihan adalah diharapkan turut serta
membantu koordinator untuk berpartisipasi dalam pendampingan penyelesaian
produk siswa dan menjadi panitia dalam Kompetisi IT Kreatif. Dalam hal ini
Mahasiswa disebut Relawan Sekolah
Digital untuk membantu diseminasi dan percepatan pengembangan Sekolah
Digital di wilayah setempat.
·
Pelatihan
Siswa
Pelatihan siswa ini diharapkan diikuti oleh perwakilan siswa/siswi dari jenjang SMP/MTS/SMA/SMK/MA dalam
wilayah setempat. Pelatihan ini membekali peserta didik dalam kecakapan
menggunakan fasilitas teknologi digital dan penguasaan tool IT untuk menciptakan
produk kreatif berbasis digital (aplikasi) untuk memudahkan pembelajaran.
Pelatihan siswa akan diakhiri dengan kompetisi pembuatan aplikasi
berbasis android sesuai tema yang sudah ditentukan oleh panitia setempat dalam
hal ini adalah “Kompetisi IT Kreatif Piala Walikota/Bupati Cup”. Lama waktu
penyelesaian aplikasi ini kurang lebih 2 bulan dengan pendampingan Mahasiswa.
c. e
Student
·
Perangkat
Sekolah Digital
Peserta didik yang akan melaksanakan modeling sekolah digital harus
memiliki perangkat Tablet/Smartphone
(android) dan memiliki laptop atau perangkat komputer sekolah. Fungsi
komputer adalah media untuk pembuatan aplikasi.
·
Kompetisi
IT Kreatif (Piala Walikota/Bupati Cup)
Peserta didik yang telah mengikuti pelatihan, wajib mengikuti Kompetisi IT
Kreatif Walikota/Bupati Cup pembuatan
aplikasi yang diselenggarakan oleh koordinator sekolah digital setempat yang
didukung oleh Disdik dan Pemkot/Pemkab setempat. Kompetisi IT Kreatif dalam
rangka penguasaan penggunaan perangkat TIK dan penyiapan konten belajar.
·
Kolaborasi
Belajar (Blended Learning)
Panitia/koordinator setempat wajib membuatkan forum diskusi online (FB /
Edmodo) untuk kolaborasi belajar antar Guru, Mahasiswa dan Siswa pada
masing-masing jenjang.
Panitia/koordinator mengatur waktu dan tempat belajar tatapmuka (belajar
bersama) dalam menyelesaikan Produk IT Kreatif yang dikompetisikan. Hal ini
agar Siswa mampu memecahkan masalah dengan saling berbagi informasi dan
berkolaborasi dalam penyelesaian aplikasi yang dikompetisikan dengan
pendampingan Mahasiswa.
·
Kaloborasi Ujian Online (SEA-Exam)
Setiap sekolah digital
dapat mengikuti try out persiapan ujian nasional secara digital menggunakan
Ujian Online terpadu (SEA-Exam). Mekanismenya adalah setiap guru yang tergabung
dalam jaringan sekolah digital mengupload soal-soal Ujian nasional di bank soal
SEA-Exam sehingga akan terdapat banyak bank soal yang dapat diakses siswa.
Tahapan ujian dapat disepakati setiap minggu atau waktu2 tertentu secara
serempak diantara sekolah digital kemudian dapat dipantau dan diketahui
peringkat, nilai, dan kemajuan siswa
yang mengikuti ujian online.
Dengan sistim ujian
online diharapkan siswa lebih banyak memiliki waktu untuk try out dan dapat
memotifasi diri sendiri karena setiap nilai dan perkembangnya dapat dipantau
oleh siswa dari sekolah digital lain.
·
Ekstrakulikuler
Digital
Ekstrakulikuler adalah program peminatan siswa untuk menampung
kreatifitas Siswa dalam pemanfatan teknologi informasi secara maksimal.
Diharapkan Siswa yang telah mengikuti pelatihan dapat menjadi pelopor ekskul
digital di sekolahnya masing-masing dengan berbagi pengalaman dalam pembuatan
aplikasi.
·
One day
Digital
Program sehari
belajar dengan menggunakan fasilitas digital (one day digital) akan menjadi trend di lingkungan sekolah. Seluruh
Siswa pada hari tersebut dapat menikmati fasilitas yang mudah dan menyenangkan.
Dalam
program One Day Digital seluruh siswa
diizinkan membawa perangkat teknologi seperti, Komputer, TABLET dan HP Smartphone untuk mengeksplorasi aplikasi yang
mendukung pembelajaran.
d. e
Resources
Besar harapan kami agar supaya program digital class ini bisa berjalan dengan sukses.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.