SMANJANews.com_Jum'at 13 Mei 2016 Pukul 09.30 wita seluruh warga SMANJA berbondong-bondong menuju halaman untuk melaksanakan Senam Kesegaran Jasmani yang memang rutin dilaksanakan setiap jum'at pagi seusai pelajaran 1-2. Yang membuat senam pagi tadi serasa berbeda dan lebih antusias adalah langsung dipimpin Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jaro Dra. Sumini, M.Pd, yang dengan semangat dan energik memimpin pelaksaan SKJ pagi ini mulai dari persiapan alat, menyiapkan barisan, memimpin doa sampai pada aktivitas SKJ sampai tuntas. Senam Kesegaran Jasmani ini memang merupakan aktivitas yang sangat penting untuk menunjang kebugaran fisik siswa-siswi SMANJA setelah beberapa hari dalam setiap minggunya menjalani serangkaian aktivitas yang padat dan menyita energi dan psikis sehingga perlu kiranya melakukan senam ini untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima. adapun manfaat pentingnya SKJ bagi kesehatan adalah sebagai berikut :
Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani terhadap Peningkatan Komponen Kekuatan Otot
Latihan aerobik dengan takaran yang cakup dapat meningkatkan kekuatan otot. Menurut Saltin dan Gollnick (1983), Fox, dkk (1989) meningkatnya kekuatan otot terjadi karena hypertropi serabut otot, peningkatan myoglobin, peningkatan enzim-enzim oksidasi di dalam sacroplasmik otot, peningkatan jumlah mithocondria dan bertambah kuatnya ligamentum. Hasil penelitian Karpovich (1953) menunjukan bahwa orang terlatih 77% danya hipertropi serabut otot dan dikuatkan oleh pendapat Linge (1962) dan Reitsma (1965) adanya hubungan linier antara latihan, ukuran otot, dan kekuatan otot.
Latihan beban merupakan cara yang paling efektif untuk mengembangkan kekuatan. Supaya latihan mempunyai pengaruh, maka beban yang diberikan harus lebih berat daripada beban yang dihadapi dalam kegiatan sehari-hari (Astrand 1986). Beban yang digunakan tidak selamanya merupakan beban dari luar saja, tetapi beban latihan dapat pula berupa badan itu sendiri terutama bagi yang masih muda dan pemula (Fox, 1988). Dengan demikian, maka SKJ dimungkinkan akan meningkatkan kekuatan otot siswa.
Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani terhadap Peningkatan Kompinen Fleksibilitas.
Setiap kali orang melakukan olahraga atau melakukan kegiatan fisik dengan gerakan yang berulang ulang seperti memantul-mantulkan anggota badan, maka akan terjadi peningkatan elastisitas otot (Chew, 1985; Larry,S & Frank, B 1986). Ross & Kinsman (1986) mengatakan bentuk latihan untuk sendi dengan latihan peregangan yaitu dengan menggerakan anggota tubuh secara berirama yang menyerupai latihan senam aerobik. Begitu pula dengan Pyke (1980) latihan telah memperlihatkan perubahan terhadap kelentukan sendi setelah melakukan selama satu bulan dengan lama latihan 10 menit setiap kali latihan.
Dengan demikian SKJ dimungkinkan akan meningkatkan fleksibilitas. Setiap melakukan olahraga dengan gerakan yang berulang-ulang seperti memantul-mantulkan anggota badan, maka akan terjadi peningkatan elastisitas otot (Chew, 1985; Larry,S & Prank, B. 1986). Bentuk latihan untuk sendi adalah dengan latihan peregangan yaitu dengan menggerakan anggota tubuh secara berirama yang menyerupai latihan senam aerobic (Ross & Kinstman).
Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani ’92 terhadap Peningkatan Komponen Komposisi Lemak Tubuh.
Komposisi lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2 max, tubuh yang mempunyai lemak prosentasi tinggi akan mempunyai VO2 max rendah dan sebaliknya tubuh dengan prosentasi lemak yang rendah akan mempunyai VO2 max yang tinggi. VO2 max akan meningkat dengan olahraga daya tahan yang sistematis dari 5 % sampai dengan 25 % (Kuntaraf 1992). Lemak tubuh juga erat kaitannya dengan kolesterol. Seperti penelitian dari Kanneth H Cooper (1982) menunjukan adanya korelasi antara kesegaran jasmani dengan kadar kolesterol dan kadar kolesterol akan menurun dengan melakukan olahraga aerobik yang sistematis. Semua kegiatan olahraga membutuhkan utilisasi fosfat energy yang tinggi. Apabila cadangan fosfat tidak dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka harus ada tambahan energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak, dan protein (A. Purba, 2002).
Komposisi lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2 max, tubuh yang mempunyai lemak prosentasi tinggi akan mempunyai VO2 max rendah dan sebaliknya tubuh dengan prosentasi lemak yang rendah akan mempunyai VO2 max yang tinggi. VO2 max akan meningkat dengan olahraga daya tahan yang sistematis dari 5 % sampai dengan 25 % (Kuntaraf 1992). Lemak tubuh juga erat kaitannya dengan kolesterol. Seperti penelitian dari Kanneth H Cooper (1982) menunjukan adanya korelasi antara kesegaran jasmani dengan kadar kolesterol dan kadar kolesterol akan menurun dengan melakukan olahraga aerobik yang sistematis.
Semua kegiatan olahraga membutuhkan utilisasi fosfat energy yang tinggi. Apabila cadangan fosfat tidak dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka harus ada tambahan energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak, dan protein (A. Purba, 2002). Dengan demikian, maka SKJ dimungkinkan akan menurunkan komposisi lemak tubuh. Komposisi lemak tubuh erat kaitannya dengan VO2max tubuh yang mempunyai prosentasi lemak tinggi akan mempunyai VO2max rendah dan sebalknya tubuh dengan prosentasi lemak rendah, akan mempunyai VO2max rendah yang tinggi. VO2max akan meningkat dengan olahraga daya tahan yang sistematis dari 5% sampai dengan 25% (Kuntaraf, 1992).
Lemak tubuh erat kaitannya dengan kolesterol. Terdapat korelasi antara kadar kolesterol dengan kesegaran jasmani; kadar kolesterol akan menurun apabila melakukan olahraga aerobic yang sistematis (Cooper, 1982). Kegiatan olahraga akan membutuhkan utilisasi fosfat energy tinggi. Apabila cadangan fosfat tidk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan, maka harus ada tambahan energy dari sumber lain yaitu dari simpanan karbohidrat, lemak, protein (A.Purba 2002).
Dengan adanya uraian di atas maka dapat disumpulkan bahwa siswa yang banyak bergerak dan teratur seperti melakukan senam kesegaran jasmani, maka siswa akan meningkat kebugaran jasmaninya. Anggapan beberapa ahli yang menyatakan bahwa: Latihan Senam Kesegaran Jasmani apabila dilakukan secara teratur dan sistematis serta dengan mmperhatikan prinsip-prinsip latihan, hasilnya akan berpengauh bagi kesehatan dan kesegaran jasmani ternyata adalah benar. Seperti yang dinyatakan oleh: Direkorat Keolahragaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1985) menyatakan manfaat SKJ sebagai berikut “Apabila gerakan Senam Kesegaran Jasmani ini dilakukan secara keseluruhan dan dengan dosis atau takaran tertentu, sudah dapat dipastikan bahwa kesehatan dan kesegaran jasmani pelakunya akan lebih meningkat, sehingga pembangunan bangsa yang kita dambakan akan lebih terjamin.
Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani terhadap Peningkatan Komponen Daya Tahan Jantung Paru.
SKJ adalah termasuk senam aerobik. Menurut Keren (1986) latihan senam aerobik dapat merangsang kerja jantung paru dan peredaran darah. Peningkatan daya tahan jantung paru dapat dijadikan sebagai indicator tunggal untuk menentukan tingkat kebugaran jasmani seseorang antara lain dengan pengukuran VO2 max secara tidak langsung. Begitu juga menurut Wilmore (1994) pengaruh ltihan aerobik terhadap denyut jantung istirahat dapat menurun 30 sampai 40 enyutan permenit. Sedangkan menurut Astrand (1970) pada orang terlatih sel darah merah lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak terlatih dan aliran darah keseluruh tubuh meningkat. Menurut Fox (1987) latihan dapat menyebabkan terjadinya hypertropi pada otot jantung, karena otot jantung terdiri dari sejumlah serabut otot. Olahraga yang tergolong jenis olahraga aerobik tersebut bermanfaat bagi peningkatan kesehatan jantung paru sebaiknya latihan 20-30 menit, dan frekuensi latihan olahraga dilakukan minimal 3X seminggu dan maksimal 5x seminggu (A. Purba, 2002). Demikian share kami tentang pentingnya SKJ bagi Kesehatan siswa-siswi kita, mudahan kita bisa selalu melakukannya.
:)
BalasHapus